Do It Yourself, ..........,,,,, Optimization Engine for better Live ,,,,,.......... Bila Bisa Diperbaiki Mengapa Harus DiGanti,..Bila Bisa Bikin Sendiri Mengapa Harus Beli....... All4One,1ForAll ....... \(^o^)/

Search This Blog

Belajar Econo Driving


Belajar Econo Driving

Dengan Econo Driving anda tidak perlu sering ke SPBU
Dengan Econo Driving anda
tidak perlu sering ke SPBU
Punya mobil nyaman dan irit adalah idaman semua orang, bahkan pemilik mobil berharap mobil tunggangannya bisa irit agar menekan biaya pembelian bahan bakar minyak (BBM). Tapi banyak orang sudah mempunyai pikiran (mind set) yang salah terhadap irit tidaknya suatu mobil, mobil A karena CCnya besar pasti boros, mobil C karena kecil bodynya pasti irit dlsb. Padahal tidak terlalu benar adanya.
Masak sih mobil saya yang CCnya besar bisa irit? jawabannya sederhana "Sangat bisa", minimal konsumsi bahan bakarnya menjadi lebih baik 10-25% dari sebelumnya, misalkan sehari-hari konsumsinya 1 liter untuk 10 kilometer dengan peningkatan hingga 25% maka konsumsinya menjadi 1 liter untuk 12,5 kilometer. Dan tinggal dikalikan dengan 100 liter berapa jauh jarak yang bisa ditempuh dan berapa rupiah yang dihemat.
Bagaimana caranya agar bisa hemat? untuk pertanyaan ini jawaban sederhananya adalah "Eco Driving" tapi penjelasannya memang tidak sesederhana jawabannya. Untuk bisa memaksimalkan eco driving ada 10 hal yang sebaiknya dilakukan :

Pertama

Kenali mobil, Kita harus tahu karakter dari mobil yang kita pakai, seperti pada putaran berapa (RPM) momen puntir mencapai puncaknya, dari sini kita tahu berapa RPM yang baik dijalankan agar mendapat daya dorong yang optimum. Perlu diingat beda kendaraan berbeda juga karakternya. Umumnya mesin mobil rata2 momen puntir (torque) mulai naik pada RPM 1500 hingga 2200 (lihat contoh grafik mesin), dari sini kita berpatokan kalau melakukan pengoperan gigi persneling ketika RPM diantara 2000 hingga 2200 jangan lebih karena hanya akan membuang bahan bakar saja dan jangan kurang agar momentum mobil belum tercapai. Otomatis dengan membatasi putaran mesin disetiap tingkat persneling kecepatan mobil akan menurun secara drastis dan juga pemakaian bahan bakar dihemat cukup banyak. Perlu diingat injakan kecil pada pedal gas sudah cukup untuk menggerakan roda mobil, tetapi ingat jika mobil sudah mencapai kecepatan 60 kpj maka kemampuan mesin 25% digunakan untuk memutar roda sementara 75% digunakan untuk melawan angin, semakin tinggi kecepatan yang dicapai semakin besar tenaga mesin yang digunakan untuk melawan angin (bisa mencapai 95%).

Kedua

Dengan eco driving, mobil yang  ber CC besarpun bisa hemat
Dengan eco driving, mobil yang
ber CC besarpun bisa hemat
Rawat mobil, langkah berikutnya adalah perawatannya. Mobil yang terawat akan lebih irit dibanding dengan mobil yang kurang terawat. Perawatan ini utamanya untuk menjaga mesin tetap pada kondisi prima agar tujuan eco driving menjadi lebih optimum. Untuk mesin diesel perawatan yang utama adalah menjaga saluran bahan bakar bersih (tangki, water sediment & filter solar), juga menjaga filter udara bersih karena kalau filter udara kotor maka otomatis mesin membutuhkan solar lebih banyak supaya pembakaran tetap terjadi. Hal lain yang tidak kalah penting adalah oli mesin, usahakan oli mesin tidak digunakan melebihi kemampuannya karena oli mesin yang sudah jelek akan meningkatkan panas berlebihan yang muncul dari gesekan2 perangkat mesin (yang seharusnya dilumasi dengan baik) dan berakibat bahan bakar menjadi lebih boros.

Ketiga

Bahan bakar, seperti kita ketahui bahan bakar bersubsidi yang beredar di Indonesia secara umum bisa dikatakan berada diambang bawah batas standar bahan bakar sehingga gangguan kecil pada bahan bakar berdampak besar terhadap konsumsi BBM. Disisi lain banyak operator SPBU yang "nakal" (jarang merawat SPBU) sehingga memperburuk kualitas BBM tsb. Untuk itu coba lakukan riset kecil terhadap beberapa SPBU, misalkan tangki sudah dianggap kosong isi kira2 10-15 liter kemudian gunakan rasakan tenaganya, jika sudah mendekati kosong isi lagi dari SPBU yang berbeda dan bedakan tenaganya, pilihlah SPBU yang dirasakan tenaga mesinnya paling baik (tidak terasa bolot). Cara lain melihat suatu SPBU baik atau buruk jika pada SPBU tsb banyak terlihat kendaraan umum yang membeli karena para pengemudi kendaraan umum sangat sensitif dengan kualitas dan takaran BBM.

Keempat

Tekanan angin ban, jika ban bertekanan kurang dari seharusnya maka tingkat gesekan roda dengan aspal menjadi lebih tinggi sehingga mesin membutuhkan tenaga lebih besar untuk memutarkan lebih rendah tetapi mobil akan menjadi sulit dikendalikan dan cenderung berbahaya. Untuk itu pastikan tekanan angin pada ban sesuai dengan petunjuk yang ada dibuku manual atau biasanya terdapat pada stiker yang ada pada pintu pengemudi. Bagaimana dengan penggunaan gas nitrogen? secara teoritis gas nitrogen mempunyai suhu yang lebih rendah dan molekulnya lebih besar dibanding oksigen sehingga gas nitrogen akan tidak mudah berubah suhu dan tekanannya ketika menerima panas yang ditimbulkan gesekan ban dengan aspal. Soal perlu atau tidaknya dikembalikan kepada kemauan dari pemilik kendaraannya. Umumnya kendaraan optimumnya diberi tekanan ban antara 32-33.

Kelima

Rute perjalanan, sebelum melakukan perjalanan biasakan untuk mempelajari rute perjalanannya agar dapat mengetahui kondisinya jika akan macet sebaiknya mencari rute alternatif yang lebih sedikit kemacetannya atau jika tidak ada alternatif berangkatlah lebih awal agar dapat menikmati perjalan. Beberapa hal yang saya sudah pelajari antara lain: hindari jalan yang ada sekolahan pada jam masuk dan keluar sekolah karena jalan tersebut akan lebih padat daripada seharusnya, juga hindari pasar pada jam2nya atau restoran2 pada jam makan siang
atau sore hari, hindari jalanan yang banyak kendaraan umumnya karena mereka mempunyai kebiasaan yang tidak terduga, hindari juga rute yang banyak lampu setopan karena akan membuat anda harus berhenti dan berakselerasi berulangkali. Dengan mempersiapkan rute dengan baik termasuk alternatifnya otomatis mental kita lebih siap dan sabar menghadapi situasi yang akan terjadi dan hal ini sangat membantu proses eco driving (kesabaran).

Keenam

Dengan eco driving ikut  membantu lingkungan
Dengan eco driving ikut
membantu lingkungan
Mempersiapkan hati, dalam eco driving kesabaran adalah kunci utama tidak perduli apakah mobil anda sangat cepat atau sangat responsif yang diperlukan disini adalah mengemudi kendaraan dengan sangat halus. Halus dalam menginjak pedal gas, halus dalam mengangkat pedal gas termasuk halus dalam menginjak rem dan semua ini membutuhkan kesabaran hati, terutama dalam menjaga tekanan kaki pada pedal gas. Cobalah berlatih dijalan tol jika mobil sudah mencapai kecepatan katakanlah 80 kpj tahan pedal gasnya, walau tidak diinjak lagi pedal gasnya otomatis kendaraan akan melakukan percepatan secara perlahan dan coba perhatikan pijakan seperti itu akan berhenti percepatannya pada kecepatan berapa, normalnya perlahan tapi pasti kecepatan bisa mendekati 100 kpj dengan kata lain sebetulnya injakan pedal untuk kecepatan 80 kpj tidak perlu sedalam itu karena kita terkadang tidak sabar untuk mencapai suatu kecepatan sehingga selalu menginjak pedal lebih dalam lagi dan ini sangat memboroskan bahan bakar. Biasakan berjalan dengan kecepatan tetap (stabil) hindari kecepatan yang berlebihan. Untuk ini kita perlu berlatih tidak ada yang instan semua memerlukan waktu untuk bisa beradaptasi yang penting keyakinan hati terus dikuatkan dengan tujuan menghemat bahan bakar

Ketujuh

Perpindahan persneling, dalam eco driving kita bisa melakukan perpindahan gigi dengan cara melompat antar gigi. Tidak perlu harus berurutan seperti 1-2-3-4-5 atau sebaliknya, jika memang kita yakin kita bisa memindahkan gigi persneling seperti ini 1-2-3-5 yang penting kita sadar pada saat memindahkannya (jika kearah yang lebih tinggi atau lebih rendah) momentum kendaraan cukup memadai misalkan dari gigi 3 ketemu turunan maka dapat kita oper langsung ke gigi 5 dan mempertahankan dengan menginjak pedal gas sedikit saja. Nah dalam melakukan perpindahan secara lompat sangat dibutuhkan pengetahuan dasar mengenai mobil yang dikendarai, kapan bisa dilakukan dan kapan tidak bisa dan ini juga perlu latihan.

Kedelapan

Matikan mesin, jika kita berhenti pada lampu lalu lintas dan kita tahu dari merah ke hijau lebih dari 60 detik (jika pada lampu ada timer bisa sangat membantu) sebaiknya matikan mesin karena hal ini walaupun hanya 15 ini akan menghemat bahan bakar. Dibeberapa mobil modern sudah ada fitur mesin mati ketika mobil berhenti lebih dari 10 detik dan akan kembali hidup ketika pedal gas ditekan. Hal lain yang dapat diperoleh adalah kita akan lebih relaks dan ini sangat membantu menurunkan stress kita.

Kesembilan

Gunakan AC secukupnya, Perangkat AC sangat membantu dalam menjaga kita agar tetap adem (baik suhu maupun perasaan) tetapi AC sangat membutuhkan bahan bakar untuk beroperasi, untuk itu biasakan untuk mengatur temperatur dalam mobil seefisien mungkin, ingat perangkat AC digunakan untuk mengkondisikan suhu udara menjadi nyaman bukan menjadi dingin seperti kulkas. Jika dirasa sudah sejuk (bukan dingin) perangkat AC dapat dimatikan baik total atau hanya menggeser switch suhu (thermostat) kearah lebih panas dan ini juga akan mematikan kompresor AC tetapi tidak mematikan blower AC, dan geser kembali kesuhu yang dimaksud kalau sudah berasa gerah. Lagi-lagi hal ini butuh waktu untuk beradaptasi, lama kelamaan kita akan terbiasa dijam-jam tertentu (pagi hari/malam hari) untuk tidak menyalakan AC sama sekali. Perlu ditanamkan dalam diri kita (mind set) kalau badan kita sering terkena udara AC akan mengakibatkan kulit kering dan tidak baik untuk kesehatan.

Kesepuluh

Hindari berat berlebihan, Terkadang tanpa kita sadari didalam mobil terdapat berbagai macam barang yang sebetulnya tidak terpakai dan cukup membebani, bahkan kita memasang aksesoris yang tanpa disadari membuat aliran udara menjadi terhambat (drag) seperti memasang lampu
tambahan yang diletakan pada atap mobil, rak bagasi dan lain sebagainya yang membuat aliran udara terhambat dan juga menambah beban yang tidak perlu. Jika dirasakan dalam waktu dekat (2-3 bulan) belum akan digunakan sebaiknya aksesoris tersebut dilepaskan termasuk menurunkan barang2 yang tidak diperlukan karena barang2 dan perangkat ini jika dilepas atau diturunkan bisa membantu penghematan bahan bakar hingga 2%.

Sempurnanya kita melakukan 10 hal diatas, tapi jika belum bisa lakukan beberapa terutama nomor 1, 6, 9 dan perlahan-lahan ditambah hingga genap 10
Artikel dari 
Mr Raswan Aditya Harjono (Member Panther Mania Club)
Pemenang Juara 1 Lomba Eco Rally
Dengan pemakaian 1liter solar untuk jarak 28km 
(Isuzu Panther Higrade LS th 2001 dengan kondisi mesin standart)
Kementrian Lingkungan Hidup
(Kategori mobil berbahan solar diatas 2000cc)

Semoga Bermanfaat

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Atas Komentar Anda,
Maaf Komentar yang berisi spam, kalimat tidak sopan dan tidak berhubungan dengan topik terpaksa saya hapus.
Bila anda ingin mendapat back link silahkan gunakan Open Id,
Link Aktif akan saya hapus
Terima Kasih (admin)